Riuh, Terlena dalam Pemilihan
Telah tiba waktu pemilihan. Pemilihan yang dianggap sebagai
wakil aspirasi rakyat. Waktu diberikan bagi mereka yang merasa wakil rakyat
untuk menyampaikan segala bujuk rayu. Bujuk rayu untuk agar memilih.
Berbondong-bondong rakyat
mengikuti ajang bujuk rayu tersebut. Semua kalangan ikut
dan berpartisipasi dalam riuh tersebut. Ajang yang seharusnya menjadi tempat
orang-orang yang seharusnya . Namun, diikuti juga oleh orang-orang yang belum
masuk kalangan tersebut, sebut saja anak-anak. Jelas ini sangat melenceng dari track yang ada.
Suara motor bahkan lantang membahana menyulut jalanan kota
sampai desa. Apakah ini sebuah kepentingan atau hura-hura riuh belaka.
Pantaskah harmoni suara yang sudah indah diubah menjadi suara tak terelakan dan
terdengar tajam di sudut telinga.
Kadang semua yang ikut dalam riuh tersebut terlena. Bahkan tak
tau maksud dari riuh itu sendiri. Mungkin.
Posting Komentar untuk "Riuh, Terlena dalam Pemilihan"
What do you think?