Desa Wisata Tinalah: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang dengan Digitalisasi
Saya berbagi pengalaman saya dalam menjalankan Desa Wisata Tinalah selama lebih dari 10 tahun dengan mahasiswa Fiskom UKRIM. Pengalaman ini bukan hanya tentang bagaimana kita mengadopsi teknologi, tetapi lebih tentang bagaimana kita menghadapi transformasi ini dengan pikiran terbuka dan tekad yang kuat.
Sesi Kelas Desa Wisata di UKRIM Yogyakarta |
Transformasi Manusia: Teknologi digital adalah alat yang kuat, tetapi yang membuatnya benar-benar efektif adalah manusia di baliknya. Kita perlu memiliki growth mindset, yaitu keyakinan bahwa kita bisa terus tumbuh dan berkembang. Era digital ini adalah saat yang tepat untuk mencoba hal-hal baru dan berani mengambil langkah.
Kolaborasi adalah Kunci: Desa Wisata Tinalah bukan hanya tentang kami, tetapi juga tentang mitra dan komunitas kami. Kolaborasi adalah kunci kesuksesan kami. Dengan bekerja bersama, kami menciptakan solusi inovatif yang mendukung pengembangan desa kami.
Peluang dalam Tantangan: Kami belajar bahwa setiap masalah adalah peluang yang belum tergali. Kami bertransformasi dari tantangan menjadi peluang kewirausahaan. Kami menggali potensi unik kami dan mengembangkan produk kelembagaan, seperti paket pendidikan dan program pelatihan.
Manfaat Teknologi Digital: Teknologi telah membantu kami dalam berbagai cara. Kami meningkatkan sumber daya manusia kami melalui pelatihan digital, mengoptimalkan pengelolaan keuangan, mempromosikan desa wisata secara online, dan menciptakan produk yang lebih baik.
Desa Wisata Tinalah adalah bukti nyata bahwa dengan mindset yang benar dan kemampuan untuk beradaptasi, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Kami yakin bahwa teknologi digital akan terus menjadi alat utama kami dalam mencapai tujuan pengembangan desa kami. Kami mengajak Anda semua untuk menjadi bagian dari perubahan ini, dan bersama-sama kita bisa menciptakan masa depan yang cerah untuk desa wisata.
Posting Komentar untuk "Desa Wisata Tinalah: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang dengan Digitalisasi"
What do you think?